Widhy's Guest Book

CBOX - www.cbox.ws - v4.3 -->

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz3wBmkLEPw

Monday, 18 July 2011

Serangan Jantung dan Stroke

Sampai dimana risiko anda dan bagaimana cara-cara menghindarinya???

* Serangan Jantung dan Stroke
Serangan jantung adalah kondisi dimana kerja jantung terhenti akibat gangguan peredaran darah yang menuju otot jantung, sehingga otot jantung tidak menerima pasokan oksigen dan zat-zat makanan.
Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan fungsi otak terganggu.
Jadi, penyebab serangan jantung stroke adalah sama yaitu gangguan peredaran darah atau sering disebut dengan istilah Penyakit Vaskular Aterosklerotik.

* Akibat Serangan Jantung dan Stroke
Jantung berfungsi untuk memompa darah dan mengatur peredaran darah di seluruh tubuh. Darah tersebut merupakan pengangkut oksigen dan bahan-bahan lain yang diperlukan dalam proses biokimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk mempertahankan aktivitas sel-sel tubuh.

Dengan demikian, terhentinya kerja jantung akan mengakibatkan terhentinya aktivitas sel-sel tubuh yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian.

Banyak aktivitas tubuh yang bekerja di bawah perintah atau kendali dari otak kita, misalnya kontrol kesadaran, gerakan dan panca indera serta pengaturan rasa sakit dan fungsi pernafasan.
Terganggu fungsi otak (akibat stroke) dapat menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh, tergantung pada bagian otak mana yang rusak. Seseorang yang terkena stroke dapat mengalami gangguan seperti hilangnya kesadaran, kelumpuhan, tidak berfungsinya panca indera atau terhentinya pernafasan. Akibat stroke bisa bersifat ringan, tapi dapat pula bersifat fatal.

* Penyebab Serangan Jantung dan Stroke
Ada 2 proses utama yang menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke, yaitu proses Aterosklerosis dan Trombosis.
Aduuuuuhhh!!!!!!!!
  1. Aterosklerosis, adalah proses penyempitan pembuluh darah karena penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah.  Kadar lemak dalam darah abnormal yang ditandai dengan kadar Cholesterol total, Cholesterol LDL, Trigliserida, Apo B dan Lp(a) dalam darah yang tinggi, serta kadar Cholesterol HDL dalam darah yang rendah, merupakan pangkal mula terjadinya aterosklerosis. LDL merupakan cholesterol jahat yang mampu menyusup ke dinding pembuluh darah, terlebih bila ia memiliki ukuran kecil dan padat atau sering disebut dengan small dense LDL, yang ditandai dengan rasio atau perbandingan kadar Cholesterol LDL Direk : Apo B yang rendah (< 1,2). Didalam dinding pembuluh darah, LDL akan mengalami oksidasi sehingga terbentuk LDL teroksida yang sangat berbahaya karena LDL teroksiada inilah yang memacu berbagai mekanisme terbentuknya benjolan pada dinding pembuluh darah atau disebut Ateroma atau Plak Aterosklerosis. Proses oksidasi LDL ini dapat dihambat bila sistem antioksidan tubuh mencukupi. Hal ini dapat diukur dari pemeriksaan Status Antioksidan Total
  2. Trombosis, Plak Aterosklerosis yang banyak mengandung lemak, bersifat rapuh. Plak dapat rontok bila aliran darah deras misalnya karena tekanan darah yang tinggi, atau bila pembuluh darah mengkerut karena stress. Rontokan plak akan terbawa aliran darah dan bila sampai pada pembuluh darah yang kecil  misalnya di otak, dapat menyebabkan penyumbatan sehingga terjadi stroke. Plak yang rontok, dapat meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan di tempat tersebut. Untuk menghentikan proses perdarahan, Fibrinogen (faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah) diubah menjadi benang-benang fibrin sehingga terbentuk bekuan darah yang menutupi luka tersebut. Timbunan bekuan darah semakin mempersempit bahkan menyumbat aliran darah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah koroner maka akan terjadi Penyakit Jantung Koroner atau serangan jantung. Secara alami, bekuan darah akan diuraikan oleh sitem tubuh. Proses ini akan dihambat bila kadar PAI-1 dan Lp(a).
  3. Faktor Resiko Lainnya; Selain proses Aterosklerosis dan Trombosis, ada beberapa faktor lain yang adapat meningkatkan risiko terjadinya Serangan Jantung dan Stroke yaitu sindrom resistensi insulin, yang ditandai dengan kadar Glukosa Darah dan Insulin yang tinggi, sindroma anti fosfolipid yang ditandai dengan kadar ACA IgA yang tinggi, Hiperhomocysteinemia, bahkan penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa proses peradangan yang sifatnya kronik dan sub klinik berperan dalam proses terjadinya Aterosklerosis. Berkaitan dengan hal ini, kini pemeriksaan hs-CRP digunakan juga sebagai salah satu penanda untuk memperkirakan Serangan Jantung/Stroke.
  4. Penentuan Faktor Risiko; Risiko terhadap serangan jantung dan stroke perlu ditentukan agar kita dapat melakukan upaya mencegah atau menghindari terjadinya serangan jantung dan stroke.
 Panel Risiko PJK dan Stroke; Cholesterol total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL, Trigliserida, Apo B, Lp(a), Insulin, Glukosa puasa, Glukosa 2 jam PP, Fibrinogen, ACA (IgA), Homocysteine, PAI-1 antigen, hs-CPR, Status Antioksidan Total.

(* Sumber: prodia, serangan jantung dan stroke)

No comments:

Post a Comment