Huuupttt!!!
Penat...
Ughh!!!
Galau...
Organ seberat 1,5 kg di kepalaku awut awutan
Tak jelas, tak simetris, tak kontras tapi sesak dan full
terasa ada beban, berat tajam menusuk perih dan sakit
Dada...
Membuncah
Gemuruh itu batin
Paru paru terasa besar dari biasanya,
takut dia terbang keluar...
Wajah merah, kusut dan jelek
Apakah aliran darah itu menuju tempat tertinggi lagi???
Atau bahkan turun di titik terendah sakalipun!!!
Oh Diamlah,
Kau tak tahu...
Senyummu resahku,
Dan akupun benci anda tertawa???
Hei
Siapa gerangan makhluk ini???
Meluluhlantahkan akal sehatku
Menepiskan semua ilham yang diberiNYA untukku.
Hei Siapa kamu???
Yang membuatku membenarkan yang salah
Bahkan kau lebih lemah dariku sekalipun
Tapi,
Hey, siapa sebenarnya kamu???
Kau berikrar dihadapNYA
Menjerumuskan aku ke barisan belakangmu
Mengikutimu
Membayangimu
dan mereka semua bodoh seperti aku
Hey, ku tahu siapa dirimu!!!
Makhluk sombong
tapi aku mengikutimu
Aku tahu kau salah
Tapi toh tak kuhiraukan...
Dan aku kembali meninggalkan itu yang dengan susah payah merengkuhku
ketika satu titik dimana aku sendirian
Dan tidak ditemani mereka
Kau muncul merongrongku
Mengibas benih yang telak kutanam bersama mereka
Yang kuyakin akan membantuku
Dan pasti akan menuntunku ke hadap NYA
Tapi,
Sekali lagi aku tak peduli
Bahkan aku sadar, ketika aku menjauh
Sedikt ada rasa kosong ingin kembali
Tapi telah terbang dengan derunya sang peguasa debu
Oh,
Apakah aku terlambat??
Tapi kata mereka DIA Maha Penyayang
Dan aku yakin, walaupun bukan merek berkata kepadaku
Tapi mengapa aku masih jadi budakmu???
Aku tau magicmu begitu kuat
Walaupun ssat itu aku yakin tak akan
Tapi toh sekarang bercampur..
Aku Rindu kalian..
Datanglah mengangkatku
Bersama menghapus hitam
Bersama menghapus kelabu
Menyosong putih kembali
Tapi aku takut
Kalian tak datang menjemputku lagi
Dan aku kembali menjadi budaknya
Aku Takut
Benar benar takut
Mengigil di kesendirian
Menangis di kesepian
Mengingat kalian penuh seluruhku
Aku bertanya pada hembusan angin yang menerpaku
Adakah Asaku lagi??
Tapi mereka tak menjawab
Dan aku lari
Bertanya pada ombak
Adakah harapanku kembali
Yang aku dapat cuma buih
Aku liat Air
bening
mengalir
sunyi
Aku bertanya dia menuntunku
menyapu kedua telapak tanganku
membersihkan mulutku dari omongan yang kotor
membasuh hidungku, menghirup kedamaian
membasu mukaku dari kepenatan
Tanganku
Rambutku
Telingaku
dan Kakiku
Damai
Melangkah
Menuju Gedung itu
Sederhana
tapi menentramkan
Dan kupandang satu titik
Akhirnya luruh juga
keegoisan
kearahan
kegundahan
Aku bersimpuh dihadapMU
Tuhanku
Kembalikan aku
ke masa dimana tujuan lain menantiku
Tujuan yang sebenarnya..
Aku Tahu Dia tak pernah berhenti memberikan Rahmat kepada HambaNYa
Walau terlampau jauh
Tapi tetap Maha Pengasih dan PenyayangNYA
Aku tahu Asa itu ada
Kan kugapai dia
Kurengkuh
Kupeluk erat erat
Teringat aku
"Tidak Kuciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKU"
No comments:
Post a Comment