Widhy's Guest Book

CBOX - www.cbox.ws - v4.3 -->

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz3wBmkLEPw

Friday, 12 August 2011

Hematologi Rutin - Ferritin

Pemeriksaan ferritin tidak dapat dipisahkan dari pemeriksaan hematologi rutin agar dapat memberikan informasi diagnostik lebih baik.

Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi.

Fungsi Darah
  • Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air.
  • Termorelogi (pengatur suhu tubuh)
  • Imunologi (pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri)
  • Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pengatur pH tubuh).
Sel Darah
  1. Sel darah merah (eritrosit) : Mengangkut oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2
  2. Sel darah putih (leukosit) : Pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri
  3. Pletelet (trombosit) : Berperan aktif pada pembekuan darah (koagulasi) dan menghentikan perdarahan (hemostasis)
Pemeriksaan Hematologi Rutin
-> Mengetahui keadaan darah dan komponenya untuk membantu skrining dan diagnosis berbagai penyakit
a. Eritrosit
    Mengetahui jumlah sel darah merah yang berfungsi sebagai alat trnaspor utama untuk membawa oksigen.
b. Hemoglobin (Hb)
    Menentukan konstribusi Hb (protein dalam eritrosit yang berfungsi membawa oksigen ke dalam tubuh)           untuk mengetahui ada tidaknya anemia.
c. Leukosit
    Mengetahui jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab terhadap imunitas tubuh, evaluasi infeksi bakteri    dan virus, proses metabolik toksik dan lain lain.
d. Trombosit
    Mengetahui jumlah trombosit yang berperan dalam proses penghentian perdarahan.
e. Hematokrit
   Menentukan konsentrasi sel darah merah (eritrosit) di dalam darah yang  bermanfaat untuk                             evaluasi berbagai penyakit seperti dehidrasi, polisitemia dan lain lain.
f. Nilai - nilai MC :
  • Mean corpuscular hemoglobin (MCH) : banyaknya Hb rata-rata yang terdapat dalam eritrosit.
  • Mean corpuscular volume (MCV) : volume rata-rata sebuah eritrosit.    
Nilai-nilai MC ini bermanfaat untuk memperkirakan jenis anemia (perlu konfirmasi lagi dengan Gambaran Darah Tepi / GDT).  

g. Gambaran Darah Tepi (GDT)
    GDT berperan penting dalam membantu diagnosis kelainan darah dengan memberikan informasi berupa morfologi sel darah seperti eritrosit, leukosit dan trombosit, serta distribusi sel-sel darah.


Bagaimana hubungan pemeriksaan Hematologi rutin dan Ferritin?
           Jika hasil pemeriksaan hematologi rutin terutama eritrosit, hb, hematokrit dan nilai-nilai MC menunjukkan hasil yang rendah dan pada konfirmasi GDT didapatkan anemia mikrositik dan hipokromik, maka anemia mungkin disebabkan oleh jumlah cadangan besi ferritin dalam tubuh yang berkurang.
           Oleh karena itu harus dilanjutkan dengan pemeriksaan ferritin untuk memastikan adanya anemia  defisiensi besi. Jika hasil ferritin tinggi, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab  anemia.

Ferritin
Ferritin adalah cadangan besi dalam tubuh. Zat besi menjadi sangat penting karena setiap pertumbuhan sel manusia membutuhkan keberadaan zat besi ini.

Tujuan Pemeriksaan Ferritin
  • Melengkapi pemeriksaan hematologi pada anemia
  • Pemantauan cadangan besi dalam tubuh 
  • Mengetahui risiko diabetes pada kehamilan (Ferritin > 300 ng/ml)
  • Pemantauan pasien penerima transfusi darah terus-menerus/berlebihan.
  • Pemantauan pasien yang mendapatkan terapi besi.
Siapa yang Memerlukan Pemeriksaan Ferritin?
  • Seseorang yang mempunyai gejala anemia.
  • Wanita hamil,  karena mayoritas secara fisiologis mereka mengalami defisiensi zat besi.
  • Anak-anak, prevalansi anemia defisiensi besi di Indonesia tinggi terutama anak-anak.
  • Pasien transfusi darah rutin, untuk mengetahui risiko kelebihan zat besi yang dapat menumpuk dalam tubuh.
Peningkatan Kadar  Ferritin
Ditemukan pada pasien dengan :
  • Gangguan hati
  • Transfusi darah terus menerus / berlebihan
  • Hemokromatosis / penyakit kelebihan besi yang diturunkan
  • Anemia hemolitik
  • Keganasan (sintesis ferritin dari plasma)
  • Diabetes pada kehamilan.
Penurunan Kadar Ferritin
         Ditemukan pada anemia defisiensi besi yang dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, gangguan penyerapan zat besi, adanya infeksi parasit/cacing, kehilangan banyak darah (akut,/kronis).


Jika diperlukan keadaan anemia maka perlu diperiksa apakah jenis anemianya mikrositik hipokrom atau tidak. Pada anemia mikrositik hipokrom perlu diperiksa ferritin untuk menentukan apakah anemianya disebabkan oleh defisiensi besi atau oleh penyebab lainnya seperti thalassemia, anemia penyakit kronis dan lain-lain.






Sumber : *) Seri Edukasi Prodia : Hematologi Rutin, Juni 2010 Love for Quality


No comments:

Post a Comment