Cinta itu apa? Apakah hanya perasaan suka dan sayang kepada seseorang? Perasaan ketika kamu merasa nyaman? Hanya itukah?
Segampang itu seseorang menyatakan cintanya dan jika pada akhirnya balik menyakitinya, lantas dimana rasa cinta itu? Apakah dalamnya perasaan bisa tergantikan? Bisa berubah kah? Jujur, sampai detik ini saya belum mengerti apa itu cinta? berapa lama cinta itu bertahan? Mengapa ada kesedihan kalau ada cinta? Mengapa harus ada pengkhiyanatan ketika awalnya dengan cinta? Mengapa ada sakit hati kalau itu cinta? Mengapa mengapa dan mengapa? Berarti cinta itu omong kosong dong?
Dan kemudian saya dihibur oleh kata-kata orang yang sok kuat, bahwa ternyata sebenarnya yang salah itu orangnya, bukan perasaannya, bukan cinta itu sendiri, karena cinta itu suci. Heehm Sekali lagi saya katakan bahwa kalimat itu omong kosong. Okey, saya menulis ini bukan karena saya merasa kecewa, merasa tersakiti, hanya saja pada awalnya saya terlalu terbuai dengan kata pujangga cinta yang mungkin terlalu mengelu-elukan arti cinta, begitu mendramatisir, begitu dalam cinta, sampai2 bahkan seakan saya tak menemukan cela dari cinta itu sendiri.
Ketika saya mendapati sebuah kisah cinta yang mungkin berakhir indah, saya menyimpulkan itu hanya keberuntungan mereka saja sih, dan iya memang campur tangan Tuhan. Tetapi, coba kalian disuatu kondisi ketika menemukan kisah cinta, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya, kisah cinta yang awalnya bahagia kemudian dinodai entah itu karena pengkhiyanatan, akhirnya muncul kesedihan dan sebagainya, terus dimana kekuatan cinta itu sendiri? Please deh, jangan beri alasan karena tergantung masing-masing orang, saya muak dengan alasan klise seperti itu. Begini yah, saya mencoba menjelaskan lebih mendetail dari awal, misalnya ada sepasang kekasih, otomatis pasti saling cinta kan? seiring berjalannya waktu entah beralasan kan apa kemudian ada pengkhiyanatan diantara keduanya, disini yang ingin saya tanyakan, pada saat itu lantas dimana kekuatan cinta memainkan perannya? Kenapa harys ada pengkhiyanatan yang akan menimbulkan kebencian padahal diawali rasa cinta yang sering diagung-agungkan itu? Mana rasa nyaman, rasa sayang, rasa rela berkorban itu? Bukankah dengan cinta tak menyakiti? melihat orang yang dicintai tersakiti, bukankah juga menyakiti hatinya sendiri?
Terkadang saya bingung, apakah cinta itu ada kelasnya? Hahahaha kelas cinta biasa saja, cinta setengah, cinta berat, cinta setengah mati, cinta setengah hidup dan seterusnya?
Segampang itu seseorang menyatakan cintanya dan jika pada akhirnya balik menyakitinya, lantas dimana rasa cinta itu? Apakah dalamnya perasaan bisa tergantikan? Bisa berubah kah? Jujur, sampai detik ini saya belum mengerti apa itu cinta? berapa lama cinta itu bertahan? Mengapa ada kesedihan kalau ada cinta? Mengapa harus ada pengkhiyanatan ketika awalnya dengan cinta? Mengapa ada sakit hati kalau itu cinta? Mengapa mengapa dan mengapa? Berarti cinta itu omong kosong dong?
Dan kemudian saya dihibur oleh kata-kata orang yang sok kuat, bahwa ternyata sebenarnya yang salah itu orangnya, bukan perasaannya, bukan cinta itu sendiri, karena cinta itu suci. Heehm Sekali lagi saya katakan bahwa kalimat itu omong kosong. Okey, saya menulis ini bukan karena saya merasa kecewa, merasa tersakiti, hanya saja pada awalnya saya terlalu terbuai dengan kata pujangga cinta yang mungkin terlalu mengelu-elukan arti cinta, begitu mendramatisir, begitu dalam cinta, sampai2 bahkan seakan saya tak menemukan cela dari cinta itu sendiri.
Ketika saya mendapati sebuah kisah cinta yang mungkin berakhir indah, saya menyimpulkan itu hanya keberuntungan mereka saja sih, dan iya memang campur tangan Tuhan. Tetapi, coba kalian disuatu kondisi ketika menemukan kisah cinta, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya, kisah cinta yang awalnya bahagia kemudian dinodai entah itu karena pengkhiyanatan, akhirnya muncul kesedihan dan sebagainya, terus dimana kekuatan cinta itu sendiri? Please deh, jangan beri alasan karena tergantung masing-masing orang, saya muak dengan alasan klise seperti itu. Begini yah, saya mencoba menjelaskan lebih mendetail dari awal, misalnya ada sepasang kekasih, otomatis pasti saling cinta kan? seiring berjalannya waktu entah beralasan kan apa kemudian ada pengkhiyanatan diantara keduanya, disini yang ingin saya tanyakan, pada saat itu lantas dimana kekuatan cinta memainkan perannya? Kenapa harys ada pengkhiyanatan yang akan menimbulkan kebencian padahal diawali rasa cinta yang sering diagung-agungkan itu? Mana rasa nyaman, rasa sayang, rasa rela berkorban itu? Bukankah dengan cinta tak menyakiti? melihat orang yang dicintai tersakiti, bukankah juga menyakiti hatinya sendiri?
Terkadang saya bingung, apakah cinta itu ada kelasnya? Hahahaha kelas cinta biasa saja, cinta setengah, cinta berat, cinta setengah mati, cinta setengah hidup dan seterusnya?
No comments:
Post a Comment