Saya selalu tahu jikalau KAU takkan membiarkanku sendirian Tuhan. Yang saya belum tahu hanyalah, sampai kapan ketidaktahuan ini berujung? Hendaklah KAU memberi saya setidaknya satu clue saja agar bisa membuka sebagian pintu atau jendela untuk mengintip bagian dalam ruang itu.
Jejak-jejak hidupmu dimasa depan adalah hasil dari kaki-kaki yang selalu melangkah kearah yang kamu ciptakan sendiri sekarang dan masa lalu. Maka, jadikan dia indah dan semestinya.
Friday, 18 December 2015
Friday, 11 December 2015
Hitunglah cintaku...
11 Des 15
* Aku mencintaimu tak hanya rangkaian kata dan desakan raga, tapi aku mencintaimu seperti helaan nafasku dan detakan jantungku, dengarlah dan hitunglah sebanyak itulah cintaku
12 Des 15
* Kangennya ini tak terbendung, menetes layaknya rintik hujan deras, namun tak ada kau yang membawa payung untuk teduh, dan pada akhirnya akupun basah. Semoga hujan kangen ini tak berakhir pada kebanjiran yang membawa kebencian.
16 Des 15
* Hati ini sedih terasa sesak Tuhan. Tapi tak sanggup untuk berteriak, ingin luruh rasa bersamaan jatuhnya air mata, namun tak ada lagi sisa
* Masih tetap dengan satu kalimat yaitu seperti dipermainkan takdirMu Tuhan :(
26 Jan 2016
* Hahahha ternyata rasa kangen ini masih saja sama tak berjeda sedikitpun, tak memberi kesempatan untuk rehat sejenak. Tuhan, dimana keikhlasan itu? Hhhhh saya capek :'(
Wednesday, 9 December 2015
Ungu - Aku Tahu
Aku tahu
AKu tahu
Aku salah tuk memintamu tuk menungguku
Aku tahu
Aku tahu
Aku tahu
Aku Salah ini egoku menggantungkanmu
Kumohon sabar-sabar sebentar
Beri aku waktu
Tuk meninggalkan cinta lama yang masih bersamaku
Bukan maksudku untuk mempermainkan dirimu
Cobalah untuk mengerti keadaan ini
Karena hanya kau yang bisa memahami semua ini
Sedih dan airmata tak dapat lagi kutahan
Aku kan datang
Aku kan datang
Tuk hapus airmatamu
Dengan bahagia
Hoo
Kumohon sabar-sabar sebentar
Beri aku waktu
Tuk meninggalkan cinta lama yang masih bersamku
Bukan maksudku untuk mempermainkan dirimu
Cobalah untuk mengerti keaadan ini
Karena hanya kau yang bisa memahami semua ini
Sedih dan airmata tak dapat lagi kutahan
Aku kan datang
Tuk hapus airmatamu
Uhh hoo
Aku kan datang
Tuesday, 8 December 2015
Banyak itu Rasa
Tuesday, 1 December 2015
Surat cinta untukmu, papa
Hay papa..
Mungkin ini surat cinta pertamaku untukmu papa,
Tentang perasaan yang telah lama selalu ada dihati,
Yang tanpa disadari memang akan selalu begini..
Maaf papa..
Aku tak pandai merangkai kata,
karena apapun yang kutulis saat ini,
Kutahu lebih dari itu nanti.
Diammu yang selalu menenangkan, papa
Kata-katamu yang selalu menyejukkan, papa
Jarang kudengar marahmu dari katamu,
Belum pernah kulihat bencimu dari matamu,
Dan mungkin takkan pernah kudapati pukulmu dari tanganmu
Karena engkau, papa
Papa yang tak banyak kata,
Papa yang tak banyak keluh,
Papa yang tak banyak protes,
Papa yang tak pernah menolak,
Selalu mengiyakan
Engkau papaku, papa
Yang selalu mendengarkan
Yang selalu menuruti
Yang selalu memperjuangkan
Yang selalu berkorban
Papaku
Yang tak pernah mengecewakan,
Papaku
Yang mungkin tak pernah menolak apa yang kami inginkan
Papa yang selalu menomorsatukan kami
Itulah engkau papa
Mungkin sama seperti papanya kalian,
Tapi yakinlah papaku beda dengan papanya kalian,
Karena papaku papa yang paling penyabar
bagaimana tidak,
Menghadapi anak-anaknya yang keras kepala
Beliau tak pernah berkata-kata kasar,
Beliau mengayomi, menasehati tanpa marah.
Ohh papaku papa
Tetap sehat papa
Tetap selalu ada untuk anak-anakmu
Walaupun mungkin sekarang anak-anakmu sudah mampu hidup sendiri
Namun, papa
selalu tak seperti selamanya ada engkau papa
Tetap disamping kami papa
Mungkin terkadang ada kata yang menodai hati,
Ada tingkah yang melukai perasaan,
Namun, yakinlah papa
Kami anakmu tak bermaksud mengecewakanmu
Terkadang hanya egois semata, papa
karena Masa hidup kami belum banyak dalam menjalaninya
Ohh papa
Betapa ku mencintaimu, papa
Dengan semua aliran darah ditubuhku
Dengan denyutan dinadiku
Helaan nafasku, betapa sungguh aku menyayangimu
Tetap sehat papa
Betapa ku masih membutuhkanmu
Kasih sayangmu tetaplah menjadi penyembuhku
Cintamu penawarku
Marahmu motivasiku
Maafkan kami, papa
Untuk kekecewaanmu sempat terbersit,
Untuk sedihmu sempat terbayang,
Dan mungkin untuk marahmu sempat terlintas
Selalu maafkan kami papa
Selalu kuyakin doamu menyertai hidup kami
Keluhmu pada sujudmu untuk kehidupan kami
Nafas, keringat, hidupmu untuk kami
Terima kasih papa
Untuk tanggung jawabmu
Untuk cinta kasihmu, kasih sayangmu
Untuk doamu, untuk perjuanganmu
Untuk lelahmu, untuk nafkahmu
Memang, bahkan semua dunia seisinya tak sanggup membalasnya papa
Terimalah surat cinta kasih sayang dari kami anakmu
Untukmu papaku terkasih
Dan selalu tersenyumlah untuk kami,
Jangan bersedih,
Selalu ada kami untukmu papa
I love you papa
Monday, 30 November 2015
Oh cinta betapa rumitnya kamu
Segampang itu seseorang menyatakan cintanya dan jika pada akhirnya balik menyakitinya, lantas dimana rasa cinta itu? Apakah dalamnya perasaan bisa tergantikan? Bisa berubah kah? Jujur, sampai detik ini saya belum mengerti apa itu cinta? berapa lama cinta itu bertahan? Mengapa ada kesedihan kalau ada cinta? Mengapa harus ada pengkhiyanatan ketika awalnya dengan cinta? Mengapa ada sakit hati kalau itu cinta? Mengapa mengapa dan mengapa? Berarti cinta itu omong kosong dong?
Dan kemudian saya dihibur oleh kata-kata orang yang sok kuat, bahwa ternyata sebenarnya yang salah itu orangnya, bukan perasaannya, bukan cinta itu sendiri, karena cinta itu suci. Heehm Sekali lagi saya katakan bahwa kalimat itu omong kosong. Okey, saya menulis ini bukan karena saya merasa kecewa, merasa tersakiti, hanya saja pada awalnya saya terlalu terbuai dengan kata pujangga cinta yang mungkin terlalu mengelu-elukan arti cinta, begitu mendramatisir, begitu dalam cinta, sampai2 bahkan seakan saya tak menemukan cela dari cinta itu sendiri.
Ketika saya mendapati sebuah kisah cinta yang mungkin berakhir indah, saya menyimpulkan itu hanya keberuntungan mereka saja sih, dan iya memang campur tangan Tuhan. Tetapi, coba kalian disuatu kondisi ketika menemukan kisah cinta, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya, kisah cinta yang awalnya bahagia kemudian dinodai entah itu karena pengkhiyanatan, akhirnya muncul kesedihan dan sebagainya, terus dimana kekuatan cinta itu sendiri? Please deh, jangan beri alasan karena tergantung masing-masing orang, saya muak dengan alasan klise seperti itu. Begini yah, saya mencoba menjelaskan lebih mendetail dari awal, misalnya ada sepasang kekasih, otomatis pasti saling cinta kan? seiring berjalannya waktu entah beralasan kan apa kemudian ada pengkhiyanatan diantara keduanya, disini yang ingin saya tanyakan, pada saat itu lantas dimana kekuatan cinta memainkan perannya? Kenapa harys ada pengkhiyanatan yang akan menimbulkan kebencian padahal diawali rasa cinta yang sering diagung-agungkan itu? Mana rasa nyaman, rasa sayang, rasa rela berkorban itu? Bukankah dengan cinta tak menyakiti? melihat orang yang dicintai tersakiti, bukankah juga menyakiti hatinya sendiri?
Terkadang saya bingung, apakah cinta itu ada kelasnya? Hahahaha kelas cinta biasa saja, cinta setengah, cinta berat, cinta setengah mati, cinta setengah hidup dan seterusnya?
Saturday, 28 November 2015
Aku dan embun
Pagi yang terbuat dari secercah cahaya
Pagi yang terbuat dr seengok asa
Yang walaupun tak digubris tetap saja menyapa
Yang walaupun tak diharap tetap saja ada
Seperti embun di dedaunan
muncul beserta hawa dingin
Tak peduli akan itu
Meskipun hanya berupa titik yang jenuh
Ku buka jendela kamarku
Jendela yang sama dengan kemarin
Kudapati embun itu
Diantara dedaunan hijau yang menguning
Hati ini bertanya, kapan embun ini tak lagi ada?
Tak lelahkan ada di tiap paginya?
Sedang menertawakankan hidupku yang ada?
Atau memang begini adanya embun ada?
Dan kemudian ku berfikir
Setitik embun pagi saja tetap hadir
Dipagi yang masih dingin menemani fajar
menunggu datangnya matahari berpijar
Bukankan setitik embun itu tak pernah lelah?
Pekat malam tlah berganti pagi cerah
Mimpi tlah berganti kenyataan yang harus dijalani
Walaupun pahit dan tersakiti
Embun itu sekali lagi seperti sedang menertawakan hidupku
Atau perasaanku saja merasa dipermainkan hidup itu
Apa yang kudapat dengan setitik embun pagi
Embun pagi penyejuk dedaunan
Pemberi harapan baru untuk yang tersakiti
Untuk hidupku teman