Widhy's Guest Book

CBOX - www.cbox.ws - v4.3 -->

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz3wBmkLEPw

Wednesday, 9 December 2015

Ungu - Aku Tahu

Aku tahu
Aku tahu
AKu tahu
Aku salah tuk memintamu tuk menungguku
Aku tahu
Aku tahu
Aku tahu
Aku Salah ini egoku menggantungkanmu

Kumohon sabar-sabar sebentar
Beri aku waktu
Tuk meninggalkan cinta lama yang masih bersamaku
Bukan maksudku untuk mempermainkan dirimu
Cobalah untuk mengerti keadaan ini
Karena hanya kau yang bisa memahami semua ini
Sedih dan airmata tak dapat lagi kutahan

Aku kan datang
Aku kan datang
Tuk hapus airmatamu
Dengan bahagia
Hoo

Kumohon sabar-sabar sebentar
Beri aku waktu
Tuk meninggalkan cinta lama yang masih bersamku
Bukan maksudku untuk mempermainkan dirimu
Cobalah untuk mengerti keaadan ini
Karena hanya kau yang bisa memahami semua ini
Sedih dan airmata tak dapat lagi kutahan
Aku kan datang
Tuk hapus airmatamu
Uhh hoo
Aku kan datang

Tuesday, 8 December 2015

Banyak itu Rasa

Entah apa yang sebenarnya berkelut dihati ini? Marah, kecewa, tapi agak bersyukur ketika akal mulai berperan. Terkadang pengen mundur saja namun begitu pengecut dan penakut. Ada sebagian kecil dihati ini yang sebenarnya mulai ingin menerima apapun yang akan terjadi nanti, tapi itulah yang disayangkan hanya bagian terkecil. Apakah bagian terkecil itu mampu mempengaruhi bagian terbesar? Dan pada kenyataannya aku adalah sosok yang tak berani mempertaruhkan sesuatu, bahwa hasil akhir yang belum terbaca begitu menjadi ketakutan terbesar jikalau tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sangat pengecut kan yah? Sangat penakut kan yah? karena itulah aku :( Mungkin masalahanya adalah kurangnya alasan untuk dipertaruhkan, seberapa besar motivasi awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan ditempuh kelak?
Dan aku begitu kecil didunia ini dipandang dari sudut manapun :( 
Tuhan...
Sebenarnya aku benar-benar pengen menyerah saja
Apapaun yang kulakukan seperti tak berjalan mulus
Bukan keluhan Tuhan
Terserah mereka bilang ini keluhan
Seperti aku dipermainkan takdirMU Tuhan
MAAF...

Tuesday, 1 December 2015

Surat cinta untukmu, papa

Hay papa..
Mungkin ini surat cinta pertamaku untukmu papa,
Tentang perasaan yang telah lama selalu ada dihati,
Yang tanpa disadari memang akan selalu begini..

Maaf papa..
Aku tak pandai merangkai kata,
karena apapun yang kutulis saat ini,
Kutahu lebih dari itu nanti.

Diammu yang selalu menenangkan, papa
Kata-katamu yang selalu menyejukkan, papa

Jarang kudengar marahmu dari katamu,
Belum pernah kulihat bencimu dari matamu,
Dan mungkin takkan pernah kudapati pukulmu dari tanganmu

Karena engkau, papa
Papa yang tak banyak kata,
Papa yang tak banyak keluh,
Papa yang tak banyak protes,
Papa yang tak pernah menolak,
Selalu mengiyakan

Engkau papaku, papa
Yang selalu mendengarkan
Yang selalu menuruti
Yang selalu memperjuangkan
Yang selalu berkorban

Papaku
Yang tak pernah mengecewakan,

Papaku
Yang mungkin tak pernah menolak apa yang kami inginkan
Papa yang selalu menomorsatukan kami
Itulah engkau papa
Mungkin sama seperti papanya kalian,
Tapi yakinlah papaku beda dengan papanya kalian,
Karena papaku papa yang paling penyabar
bagaimana tidak,
Menghadapi anak-anaknya yang keras kepala
Beliau tak pernah berkata-kata kasar,
Beliau mengayomi, menasehati tanpa marah.

Ohh papaku papa
Tetap sehat papa
Tetap selalu ada untuk anak-anakmu
Walaupun mungkin sekarang anak-anakmu sudah mampu hidup sendiri
Namun, papa
selalu tak seperti selamanya ada engkau papa

Tetap disamping kami papa

Mungkin terkadang ada kata yang menodai hati,
Ada tingkah yang melukai perasaan,
Namun, yakinlah papa
Kami anakmu tak bermaksud mengecewakanmu
Terkadang hanya egois semata, papa
karena Masa hidup kami belum banyak dalam menjalaninya

Ohh papa
Betapa ku mencintaimu, papa
Dengan semua aliran darah ditubuhku
Dengan denyutan dinadiku
Helaan nafasku, betapa sungguh aku menyayangimu
Tetap sehat papa
Betapa ku masih membutuhkanmu
Kasih sayangmu tetaplah menjadi penyembuhku
Cintamu penawarku
Marahmu motivasiku

Maafkan kami, papa
Untuk kekecewaanmu sempat terbersit,
Untuk sedihmu sempat terbayang,
Dan mungkin untuk marahmu sempat terlintas

Selalu maafkan kami papa
Selalu kuyakin doamu menyertai hidup kami
Keluhmu pada sujudmu untuk kehidupan kami
Nafas, keringat, hidupmu untuk kami

Terima kasih papa
Untuk tanggung jawabmu
Untuk cinta kasihmu, kasih sayangmu
Untuk doamu, untuk perjuanganmu
Untuk lelahmu, untuk nafkahmu

Memang, bahkan semua dunia seisinya tak sanggup membalasnya papa

Terimalah surat cinta kasih sayang dari kami anakmu
Untukmu papaku terkasih

Dan selalu tersenyumlah untuk kami,
Jangan bersedih,
Selalu ada kami untukmu papa

I love you papa


Monday, 30 November 2015

Oh cinta betapa rumitnya kamu

Cinta itu apa? Apakah hanya perasaan suka dan sayang kepada seseorang? Perasaan ketika kamu merasa nyaman? Hanya itukah?
Segampang itu seseorang menyatakan cintanya dan jika pada akhirnya balik menyakitinya, lantas dimana rasa cinta itu? Apakah dalamnya perasaan bisa tergantikan? Bisa berubah kah? Jujur, sampai detik ini saya belum mengerti apa itu cinta? berapa lama cinta itu bertahan? Mengapa ada kesedihan kalau ada cinta? Mengapa harus ada pengkhiyanatan ketika awalnya dengan cinta? Mengapa ada sakit hati kalau itu cinta? Mengapa mengapa dan mengapa? Berarti cinta itu omong kosong dong?
Dan kemudian saya dihibur oleh kata-kata orang yang sok kuat, bahwa ternyata sebenarnya yang salah itu orangnya, bukan perasaannya, bukan cinta itu sendiri, karena cinta itu suci. Heehm Sekali lagi saya katakan bahwa kalimat itu omong kosong. Okey, saya menulis ini bukan karena saya merasa kecewa, merasa tersakiti, hanya saja pada awalnya saya terlalu terbuai dengan kata pujangga cinta yang mungkin terlalu mengelu-elukan arti cinta, begitu mendramatisir, begitu dalam cinta, sampai2 bahkan seakan saya tak menemukan cela dari cinta itu sendiri.
Ketika saya mendapati sebuah kisah cinta yang mungkin berakhir indah, saya menyimpulkan itu hanya keberuntungan mereka saja sih, dan iya memang campur tangan Tuhan. Tetapi, coba kalian disuatu kondisi ketika menemukan kisah cinta, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya, kisah cinta yang awalnya bahagia kemudian dinodai entah itu karena pengkhiyanatan, akhirnya muncul kesedihan dan sebagainya, terus dimana kekuatan cinta itu sendiri? Please deh, jangan beri alasan karena tergantung masing-masing orang, saya muak dengan alasan klise seperti itu. Begini yah, saya mencoba menjelaskan lebih mendetail dari awal, misalnya ada sepasang kekasih, otomatis pasti saling cinta kan? seiring berjalannya waktu entah beralasan kan apa kemudian ada pengkhiyanatan diantara keduanya, disini yang ingin saya tanyakan, pada saat itu lantas dimana kekuatan cinta memainkan perannya? Kenapa harys ada pengkhiyanatan yang akan menimbulkan kebencian padahal diawali rasa cinta yang sering diagung-agungkan itu? Mana rasa nyaman, rasa sayang, rasa rela berkorban itu? Bukankah dengan cinta tak menyakiti? melihat orang yang dicintai tersakiti, bukankah juga menyakiti hatinya sendiri?
Terkadang saya bingung, apakah cinta itu ada kelasnya? Hahahaha kelas cinta biasa saja, cinta setengah, cinta berat, cinta setengah mati, cinta setengah hidup dan seterusnya?

Saturday, 28 November 2015

Aku dan embun

Pagi yang terbuat dari secercah cahaya
Pagi yang terbuat dr seengok asa
Yang walaupun tak digubris tetap saja menyapa
Yang walaupun tak diharap tetap saja ada

Seperti embun di dedaunan
muncul beserta hawa dingin
Tak peduli akan itu
Meskipun hanya berupa titik yang jenuh

Ku buka jendela kamarku
Jendela yang sama dengan kemarin
Kudapati embun itu
Diantara dedaunan hijau yang menguning
Hati ini bertanya, kapan embun ini tak lagi ada?
Tak lelahkan ada di tiap paginya?
Sedang menertawakankan hidupku yang ada?
Atau memang begini adanya embun ada?

Dan kemudian ku berfikir
Setitik embun pagi saja tetap hadir
Dipagi yang masih dingin menemani fajar
menunggu datangnya matahari berpijar

Bukankan setitik embun itu tak pernah lelah?
Pekat malam tlah berganti pagi cerah
Mimpi tlah berganti kenyataan yang harus dijalani
Walaupun pahit dan tersakiti

Embun itu sekali lagi seperti sedang menertawakan hidupku
Atau perasaanku saja merasa dipermainkan hidup itu

Apa yang kudapat dengan setitik embun pagi
Embun pagi penyejuk dedaunan
Pemberi harapan baru untuk yang tersakiti
Untuk hidupku teman

Hati harusnya egois

Mencintaimu apakah salah?
Apa yang salah dengan rasa sebesar ini?
Adakah yang mendengar tanya ini?
Adakah yang menjawabnya?

Ada satu ruang yang harus dibagi
Entah dengan rumus yang mana?
Tapi hingga detik ini tak ada hasil akhir berupa nol

Tangis kini reda
Airmata kini mengering
Namun hati tetap tersakiti
Dan tak sanggup melihatnya tersakiti
Ternyata masih tetap ada ruang kosong
Iya disini masih menanti terisi
Walaupun hanya sedikit tak apalah

Wahai jiwa yang lemah
Mengapa tetap seperti ini?
Harusnya egois saja dirimulah
Tak penting siapa kini

Cinta sebesar tak dihargai
dibodohikah kini dan nanti?
Entahlah...
Sejauh ini sudah tak tahu lagi mana yg suci
sampai kali ini manakah yang benar abadi?

Lelah dengan semua ini
Hanya saja bukan untuk berhenti sejenak
Satu sisi kini tlah berbalik, tersakiti
Hanya saja masih tak tahu mantra yang mumpuni

Tuhan...
saya sampai pada satu titik
dimana walaupun dihadapkannya dengaMU
Dan saya sudah tak tahu apa yang akan saya minta
Bukan karena sudah tak ada yang saya minta
Hanya karena sudah tak lagi yakin dengan apa yang akan saya minta
Bakal terkabulkah?
Atau hanya tetap dipermainkan takdir hidupkah?
Maaf Tuhan, saya mengeluh
Karena saya hanya takut berada dibatas, antara sudah tak percaya lagi harapan
Padahal saya mempunyai banyak harapan.

Bahagia..
Jauh terbang takkan menghampiri
Sudikah?

Ini hati dengan sejuta cinta
Ini akal dengan segudang pertanyaan cinta
Dan ini jiwa dengan
Ahh sudahlah
Kau tak akan mengerti

Dimana Sahabat

Ketika gundah merambat hati, menyesakkan jiwa, harusnya kamu disini
Tatkala kesal wajah, sedih rasa hendaknya ada kamu
Tapi ternyata dimana kamu?
Sahabat,
Pengen rengkuh
Ingin peluk
Mau kecup
Tapi, dimanakah kamu?
Sahabat,
Terbang bersama, harusnya
Jejak kaki bersama, bagusnya
Genggan tangan terpaut
Rasa dan asa