Dari Ambon, kami naik angkot dengan rute Ambon - Tulehu yang ditempuh kurang lebih 30 - 45 menit. Kami tiba di terminal Tulehu yang kebetulan dekat dengan Pelabuhan penyeberangan ke pulau Haruku. Sesampainya disana, kami menyewa speed boat dengan ukuran kecil yang hanya menampung 7 - 10 penumpang dengan membayar 300 ribu rupiah. Kami pun berangkat :) Sayangnya waktu yang kami gunakan ketika berangkat adalah sekitar jam 12 siang, akibatnya selama perjalanan kami merasakan arus ombak. Saran saya sih, bagi kalian yang takut ombak, mabuk laut dll sebaiknya berangkat lebih pagi hehehehe.. di rombongan kami saja ada yang takut loh, cowok pula hahahahha.. tapi seru sih, kapan lagi :)
Waktu yang ditempuh dengan speed boat adalah sekitar 10 - 15 menit. Kami pun sampai di Pelabuhan Kailolo (Salah satu desa di pulau Haruku yang merupakan pelabuhan penyeberangan juga). Dari desa Kailolo kami naik angkot ke desa Hulaliu yang memakan waktu sekitar 1 - 1.5 jam (hufftt lumayan jauh loh, jalanannya juga kurang begitu bagus). Kami melewati beberapa desa seperti Pelauw, Ory dll. Jangan takut, sepanjang perjalanan menuju desa Hulaliu, kalian akan disuguhkan dengan pemandangan pantai yang begitu indah, sebagian bahkan belum tersentuh, terlihat begitu asri sehingga waktu 1 - 1.5 jam tidak begitu terasa lamanya, disamping celoteh - celoteh ringan dari teman - teman saya menambah asyiknya suasana.
Sebelum sampai di desa Hulaliu, kami melewati salah satu desa (saya lupa nama desanya) dengan pantai disepanjang jalanan yang begituuu indah. Kebetulan saat itu air laut lagi surut sehingga disepanjang bibir pantai terhampar, dan kami pun tidak menyia - nyiakan kesempatan ini untuk menikmati indahnya biru laut, sepoinya angin walaupun hanya beberapa menit. Setelah puas menikmati pantai itu (sebenarnya sih belum puas), kami pun melanjutkan perjalanan ke Hulaliu. Menurut teman saya, jarak ke Hulaliu sudah sangat dekat (Horee, soalnya saya tak sabar).
selmat datang di Maluku, selamat datang di Hulaliu. senang sekali kamu bs menikmati keindahan tanah kami. salam
ReplyDelete