Widhy's Guest Book

CBOX - www.cbox.ws - v4.3 -->

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz3wBmkLEPw

Sunday, 3 January 2016

Sepi itu benci

Sepi...
Keadaan dimana selamanya pingin kabur,
Bagaimana tidak ini?
Dengan sepi bayangmu selalu hadir.
Karena itu acap kali mencari hingar bingar,
Untuk membunuh rasa yang selalu hadir.

Saturday, 2 January 2016

Pesona Pesisiran Jazirah Leihitu Timur, Air Terjun "Wael Manahu" Ureng


* 19 Desember 2015

Ambon yang dikenal dengan julukan negeri para raja-raja adalah kota dengan kebanyakan desa yang terletak hampir disepanjang pesisiran pantai. Sehingga disepanjang perjalanan didalam kota ataupun keluar kota, kalian akan disuguhi banyak pantai yang terbentang bahkan sebagian dengan garis pantai yang panjang.

Kali ini saya akan membagikan sedikit pengalaman ketika mengunjungi salah satu desa dibagian Leihitu Timur (Bagian paling barat pulau Ambon) dan sudah pasti tempat terbaik menikmati terbenamnya matahari (Favorite saya). Desa yang jadi tujuan explore saya kali ini adalah desa Ureng. Desa yang berbatasan dengan Asilulu dibagian barat dan Negeri Lima bagian timurnya. Selain mempunyai pantai yang lumayan indah, juga mempunyai air terjun bernama "Wael Manahu" yang artinya air jatuh dengan ketinggian yang sangat tinggi, kurang lebih 30 meter boo... Bayangin gimana suasana disekitarnya dengan air setinggi itu dan dengan volume air yang banyak (timing nya harus pas. saran saya kalau kesana jangan pas kemarau panjang, karena debit airnya agak kurang, tapi tidak mengurangi indahnya sih).
Dari Ambon ke Ureng ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam - 2 jam  bisa dengan motor atau mobil ataupun angkot. Hanya saja angkot jurusan Ambon - Ureng hanya beroperasi 2 x pulang pergi (mengingat jarak dan medannya yang kurang bersahabat) :D jadi saran saya, sebaiknya menggunakan motor (sekalian menghemat waktu) atau mobil (untuk kenyamanan). Jika perjalanannya dimulai dari Bandara International Pattimura desa Laha, maka jarak yang ditempuh bisa sedikit lebih dekat, mungkin hanya sekitar 1 jam - 1,5 jam saja.

Desa Laha adalah desa terakhir batas kotamadya Ambon.
Dari Laha menuju Desa Ureng akan melewati beberapa Desa di kecamatan Leihitu Barat, diantaranya Desa Hatu, Desa Liliboy, Desa Alang, Desa Tapy, Desa Wakasihu, Desa Larike, Desa Asilulu dan kemudian Desa Ureng. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi dengan beberapa pantai yang sangat indah. Pesisiran jalanan Hatu dengan garis pantai yang lumayan panjang hanya saja berkerikil. Sebelum kami memasuki desa Liliboy, tepatnya dijalanan yang agak menurun dengan tikungan yang cukup tajam, kami menjumpai sebuah pemandangan yang cukup menakjubkan. Kebetulan kami berada di ketinggian, sehingga kami bisa melihat desa Liliboy dari atasnya. Sangat indah, dengan latar belakang langit biru, hijaunya gunung, biru kehijauan air laut dan putihnya pasir. Dari tempat kami ini juga anda akan melihat pemandangan berupa teluk kecil yang seakan-akan melindungi desa Liliboy. Kami berhenti sejenak untuk mengabadikan tentu saja :)
Desa Liliboy tampak dari atas jalanan yang menurun, seperti teluk kecil

View seperti ini tidak boleh dilewatkan
kami memarkirkan motor diseberang kiri ruas jalan. Sambil mengagumi keindahannya dan mengambil beberapa foto. Kami juga melewati beberapa pantai di desa Liliboy ini. Pantai dengan hamparan pasirnya yang bisa langsung dilihat didepan rumah-rumah warga, karena terletak dibibir-bibir pantai. Seperti yang saya jelaskan tadi, bahwa kebanyakan desa terletak disepanjang garis pantai.

Desa Alang dengan Tanjung Alangnya dan pantai yang tak kalah indah, garis pantainya juga luas. Sayangnya agak bebatuan. Desa yang memiliki tanjung Alang sebagai pintu masuk kapal-kapal dari daerah luar yang disebelah timurnya dari jauh terlihat tanjung Nusaniwe. Kalau dipikir-pikir, dua tanjung ini seperti gapura dengan tulisan "Selamat Datang Dikota Ambon Manise" hehehe :)


Kemudian desa Tapi, Desa larike, Desa Wakasihu dengan Batu Suangginya, Batu Layar yang sangat eksotik (jika timing nya pas, kalian bisa mendapatkan sunset diantara kedua batu yang menyerupai layar kapal) sayangnya kali ini, bukan tujuan utama mengejar sunset, tapi diupayakan saat balik kami bisa mendapatkan sunset disini. Medan jalannya agak sempit, banyak tanjakan, turunan yang terjal, beberapa belokangan yang cukup tajam, sebagian ruas jalan yang masih rusak, namun belakangan ini jalan akses kesana sudah mulai diperbaiki hanya saja anda tetap harus berhati-hati.

Batu Suanggi
Batu Suanggi dilihat dari kejauhan





Batu Layar, Sunset disini indah loh, kalau timingnya pas, kalian bisa dapet Matahari pas ditengahnya

Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, kami pun sampai di desa Ureng. Cukup melelahkan juga sih :D. Kami istirahat sejenak disalah satu rumah keluarganya teman kami yang asli disana. Saran saya ketika kesana hendaknya membawa makanan sendiri, cemilan dan air yang cukup. Karena tidak ada warung tempat beristirahat, kecuali jika kalian mempunyai kenalan disana.
Sebagian besar jalanan dipesisiran pantai

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Air terjun. Seperti air terjun pada umumnya, letak air terjun "Wael Manahu" inipun dibelakang perkampungan (istilahnya didalam hutan juga).  Jaraknya kurang lebih 2 Km ditempuh selama 20 - 30 menit. Medannya tidak terlalu sulit, cukuplah buat anak - anak muda yang punya kapasitas hanya bisa jalan-jalan dimedan yang mudah :D seperti kami ini hehehe. Medannya bebatuan, tapi jalanannya tidak ada tanjakan namun harus tetap berhati. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan beraneka ragam pepohonan khas Ambon, aliran air sungai, kicauan burung dan yang pasti segarnya udara hutan. Kami berpapasan dengan beberapa orang yang sudah balik dari air terjun. Wah ternyata lumayan banyak juga.

Medan jalan ke air terjun, bagusnya memakai sendal jepit atau gunung





Setelah kurang lebih setengah jam dikejauhan kami mendengar bunyi air yang jatuh dari ketinggian, kayaknya sebentar lagi sudah sampai (penasaran sih). Dan tadaaa sampailah kami didepan air terjunnya. Emang tinggi boo. Kalian bisa ngebayangin kan air terjun dengan ketinggian 30 meter? Sayangnya sekarang ini lagi musim kemarau yang lumayan panjang sehingga debit air yang jatuh juga tidak terlalu banyak. Tapi tetap keren loh! Menurut warga sini, air terjun "Wael Manahu" ini punya beberapa tingkat. Hanya saja kami tidak sempat melihatnya.

 
Sebelum mandi, kami memutuskan untuk istirahat dulu sebentar. Kebetulan kami telah mempersiapkan perbekalan kami, dan karena makan ditengah hutan dengan derunya suara air terjun, gemerisik aliran air sungai, ditambah kicauan burung dan suasana seger yang dihasilkan dari rindangnya pepohonan adalah menurut kami hal yang sangat mengasyikan sehingga kami memutuskan untuk makan saja disini :) Sambil sesekali mengambil gambar. Sebenarnya disekitar air terjun sudah banyak orang, sebagian mungkin warga dsini dan sebagian lagi orang - orang dari Ambon seperti kami. Agak kecewa juga sih. Karena yang kami inginkan sebenarnya lebih ke privacy seolah-olah air terjun ini milik kami hehehe, tapi karena kami kesini disaat weekend jadi otomatis pasti banyak orang, tak apalah.

Setelah habis makan, kamipun bergegas untuk mandi. Sudah tentu dong yah? Sejauh ini dan kamu tidak mandi, menikmati dinginnya air? oh you've gotta be kidding me! dan byuur...

Ini kelihatan dangkal tapi ternyata lumayan dalam
Mari mandi, mari berenang. Berhubung saya dan teman saya ada yang tidak mahir berenang, makanya kami hanya mandi diarea yang masih bisa dijangkau hahaha. Tidak berani ke tengah yang kayaknya sudah terlalu dalam, padahal sebenarnya kepingin loncat sih, hanya saja tak bernyali hehehe. Banyak juga yang loncat disini. Apalagi yang sempat naik ketingkatan yang diatasnya dan nyebur kebawah, Oh Tuhan nyali juga mereka.






 



Sebelum mandi Foto dulu lah :)


 


Sampai sini sudah harus mandi

Setelah puas mandi, berfoto - foto dan berhubung waktu sudah sore, kamipun bergegas pulang. Kami harus mengejar sunset didaerah batu layar, tapi kayaknya kami tidak sempat, selain itu cuacanya juga tak bersahabat. Kemudian kami melanjutkan perjalanan balik. Setidaknya kami puas menikmati perjalanan kali ini dan sudah tentu kami puas mengabadikannya. Saya harus berterima kasih kepada penemu alat pembantu seperti kamera ini :p mau itu kamera dari Handphone atau kamera Digital. Dengan alat cangih seperti ini bisa mengabadikan moment yang memang harus disimpan. Alat pembantu yang memorable banget ini memang sangat dibutuhkan untuk menyimpan semuanya yang tak cukup ditampung otak saja :p karena sadar dan tidak kita membutuhkan sesuatu pengingat moment masa lalu kita yang berupa visual bukan hanya bayangan berupa kenangan saja hehehe. Yakin deh, suatu saat ketika kamu melihat kembali hasil-hasil foto masa lalu kalian yang mungkin tidak sengaja kamu lupakan, akan menjadi anugerah tersendiri loh.

"Simpanlah kenangan berupa sebuah penggambaran walaupun tak hidup, karena akan menjadi pengingat disaat memori otak anda tak sengaja melupakannya, karena ketika merefresh walaupun tak bernyawa akan membangkitkan kenangan masalalu yang terasa bernyawa kembali"
Sampai jumpa....


NB!!!
Yang harus dipersiapakan:

1. Makanan (Cemilan ataupun makanan berat)
2. Minuman
3. Sebaiknya gunakan sendal jepit atau sendal gunung
4. Pakaian ganti (Kalau mau mandi)
5. Kamera dan peralatan Visual lainnya




























Friday, 18 December 2015

Tuhan, dan jalan ini

Saya selalu tahu jikalau KAU takkan membiarkanku sendirian Tuhan. Yang saya belum tahu hanyalah, sampai kapan ketidaktahuan ini berujung? Hendaklah KAU memberi saya setidaknya satu clue saja agar bisa membuka sebagian pintu atau jendela untuk mengintip bagian dalam ruang itu.

Friday, 11 December 2015

Hitunglah cintaku...

11 Des 15

* Aku mencintaimu tak hanya rangkaian kata dan desakan raga, tapi aku mencintaimu seperti helaan nafasku dan detakan jantungku, dengarlah dan hitunglah sebanyak itulah cintaku

12 Des 15

* Kangennya ini tak terbendung, menetes layaknya rintik hujan deras, namun tak ada kau yang membawa payung untuk teduh, dan pada akhirnya akupun basah. Semoga hujan kangen ini tak berakhir pada kebanjiran yang membawa kebencian.

16 Des 15

* Hati ini sedih terasa sesak Tuhan. Tapi tak sanggup untuk berteriak, ingin luruh rasa bersamaan jatuhnya air mata, namun tak ada lagi sisa

* Masih tetap dengan satu kalimat yaitu seperti dipermainkan takdirMu Tuhan :(

26 Jan 2016

* Hahahha ternyata rasa kangen ini masih saja sama tak berjeda sedikitpun, tak memberi kesempatan untuk rehat sejenak. Tuhan, dimana keikhlasan itu? Hhhhh saya capek :'(

Wednesday, 9 December 2015

Ungu - Aku Tahu

Aku tahu
Aku tahu
AKu tahu
Aku salah tuk memintamu tuk menungguku
Aku tahu
Aku tahu
Aku tahu
Aku Salah ini egoku menggantungkanmu

Kumohon sabar-sabar sebentar
Beri aku waktu
Tuk meninggalkan cinta lama yang masih bersamaku
Bukan maksudku untuk mempermainkan dirimu
Cobalah untuk mengerti keadaan ini
Karena hanya kau yang bisa memahami semua ini
Sedih dan airmata tak dapat lagi kutahan

Aku kan datang
Aku kan datang
Tuk hapus airmatamu
Dengan bahagia
Hoo

Kumohon sabar-sabar sebentar
Beri aku waktu
Tuk meninggalkan cinta lama yang masih bersamku
Bukan maksudku untuk mempermainkan dirimu
Cobalah untuk mengerti keaadan ini
Karena hanya kau yang bisa memahami semua ini
Sedih dan airmata tak dapat lagi kutahan
Aku kan datang
Tuk hapus airmatamu
Uhh hoo
Aku kan datang

Tuesday, 8 December 2015

Banyak itu Rasa

Entah apa yang sebenarnya berkelut dihati ini? Marah, kecewa, tapi agak bersyukur ketika akal mulai berperan. Terkadang pengen mundur saja namun begitu pengecut dan penakut. Ada sebagian kecil dihati ini yang sebenarnya mulai ingin menerima apapun yang akan terjadi nanti, tapi itulah yang disayangkan hanya bagian terkecil. Apakah bagian terkecil itu mampu mempengaruhi bagian terbesar? Dan pada kenyataannya aku adalah sosok yang tak berani mempertaruhkan sesuatu, bahwa hasil akhir yang belum terbaca begitu menjadi ketakutan terbesar jikalau tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sangat pengecut kan yah? Sangat penakut kan yah? karena itulah aku :( Mungkin masalahanya adalah kurangnya alasan untuk dipertaruhkan, seberapa besar motivasi awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan ditempuh kelak?
Dan aku begitu kecil didunia ini dipandang dari sudut manapun :( 
Tuhan...
Sebenarnya aku benar-benar pengen menyerah saja
Apapaun yang kulakukan seperti tak berjalan mulus
Bukan keluhan Tuhan
Terserah mereka bilang ini keluhan
Seperti aku dipermainkan takdirMU Tuhan
MAAF...

Tuesday, 1 December 2015

Surat cinta untukmu, papa

Hay papa..
Mungkin ini surat cinta pertamaku untukmu papa,
Tentang perasaan yang telah lama selalu ada dihati,
Yang tanpa disadari memang akan selalu begini..

Maaf papa..
Aku tak pandai merangkai kata,
karena apapun yang kutulis saat ini,
Kutahu lebih dari itu nanti.

Diammu yang selalu menenangkan, papa
Kata-katamu yang selalu menyejukkan, papa

Jarang kudengar marahmu dari katamu,
Belum pernah kulihat bencimu dari matamu,
Dan mungkin takkan pernah kudapati pukulmu dari tanganmu

Karena engkau, papa
Papa yang tak banyak kata,
Papa yang tak banyak keluh,
Papa yang tak banyak protes,
Papa yang tak pernah menolak,
Selalu mengiyakan

Engkau papaku, papa
Yang selalu mendengarkan
Yang selalu menuruti
Yang selalu memperjuangkan
Yang selalu berkorban

Papaku
Yang tak pernah mengecewakan,

Papaku
Yang mungkin tak pernah menolak apa yang kami inginkan
Papa yang selalu menomorsatukan kami
Itulah engkau papa
Mungkin sama seperti papanya kalian,
Tapi yakinlah papaku beda dengan papanya kalian,
Karena papaku papa yang paling penyabar
bagaimana tidak,
Menghadapi anak-anaknya yang keras kepala
Beliau tak pernah berkata-kata kasar,
Beliau mengayomi, menasehati tanpa marah.

Ohh papaku papa
Tetap sehat papa
Tetap selalu ada untuk anak-anakmu
Walaupun mungkin sekarang anak-anakmu sudah mampu hidup sendiri
Namun, papa
selalu tak seperti selamanya ada engkau papa

Tetap disamping kami papa

Mungkin terkadang ada kata yang menodai hati,
Ada tingkah yang melukai perasaan,
Namun, yakinlah papa
Kami anakmu tak bermaksud mengecewakanmu
Terkadang hanya egois semata, papa
karena Masa hidup kami belum banyak dalam menjalaninya

Ohh papa
Betapa ku mencintaimu, papa
Dengan semua aliran darah ditubuhku
Dengan denyutan dinadiku
Helaan nafasku, betapa sungguh aku menyayangimu
Tetap sehat papa
Betapa ku masih membutuhkanmu
Kasih sayangmu tetaplah menjadi penyembuhku
Cintamu penawarku
Marahmu motivasiku

Maafkan kami, papa
Untuk kekecewaanmu sempat terbersit,
Untuk sedihmu sempat terbayang,
Dan mungkin untuk marahmu sempat terlintas

Selalu maafkan kami papa
Selalu kuyakin doamu menyertai hidup kami
Keluhmu pada sujudmu untuk kehidupan kami
Nafas, keringat, hidupmu untuk kami

Terima kasih papa
Untuk tanggung jawabmu
Untuk cinta kasihmu, kasih sayangmu
Untuk doamu, untuk perjuanganmu
Untuk lelahmu, untuk nafkahmu

Memang, bahkan semua dunia seisinya tak sanggup membalasnya papa

Terimalah surat cinta kasih sayang dari kami anakmu
Untukmu papaku terkasih

Dan selalu tersenyumlah untuk kami,
Jangan bersedih,
Selalu ada kami untukmu papa

I love you papa