Widhy's Guest Book

CBOX - www.cbox.ws - v4.3 -->

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz3wBmkLEPw

Thursday 28 January 2016

Terima kasih cinta

Kamu, cinta itu, sehingga seperti seorang fotographer mempresentasikan objek yang biasa saja menjadi luar biasa ditangkap mata berupa warna warni primer merah biru hijau hitam putih yang berawal tak berarti menjadi sarat arti bahkan kelabu sekalipun yang tetaolah berarti.

Tuesday 26 January 2016

Syetan jatuh cinta

Dan jika syetanpun jatuh cinta
lantas kamu bisa apa?
Ketika imanmu hanya selembar kertas yg d pres

Dan bila syetan jatuh hati
Kamu yakin bisa berpaling?
Saat merangkak ke sumber cahaya saja
Kakimu seakan dirantai

Tuhan Izinkan Aku Menangis

Tengah malam,
ketika mata-mata tertutup,
nafas beraturan,
penat rehat sejenak
dan mimpi berterbangan,
izinkan aku tetap menggangguMU Tuhan,
biarkan aku kembali mengusikMU Tuhan.

Sungguh helaan nafas ini terdengar berat kan?
Mata terasa akan meledak dengan aliran airmata,
karena itu...
Izinkan Aku Menangis Tuhan,
Jikalau sesaat mampu menghilangkan resah di dada,
Mampu menghalau sedih,
Sebentar melupakan pilu,
Tak apa kan Tuhan?

Janganlah bosan dengan aku,
Jangan tinggalkan aku,
Karena aku jamin aku akan senantiasa mengganggumu Tuhan
Maka jangan bosan Tuhan
dan Izinkanlah aku tetap Menangis Tuhan,
Karena hanya dengan ini
Pelarian dan pelampiasan yang aku anggap aman.

Shiberian Husky 'Si Galak namun manis"

Saturday 16 January 2016

Super woman "Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Kantoran" kenapa tidak???

Di era modern seperti sekarang ini, sangat banyak dijumpai para wanita yang sudah berkeluarga  melakoni dua peran sekaligus yaitu sebagai seorang ibu Rumah Tangga dan wanita karir. Tak masalah dong yah? Selama tugas utamanya yaitu mengurusi rumah tangganya tidak terbengkalai yah sah-sah saja. Malah Wanita-wanita seperti ini terkesan hebat, elegan dan berkelas. Bagaimana tidak, bukan hanya urusan dirumah saja yang di handle tapi juga dituntut untuk menghandle urusan kantor, apalagi jika sebagian wanita-wanita tersebut ada yang mengepalai bidang tertentu, owner, atasan dan sebagainya. Kebayang bagaimana repotnya kan? Oleh sebab itu, sebenarnya wanita "double job" dengan tanda kutip seperti mereka harus diacungi jempol loh. Hanya saja terkadang sebagian masyarkat apalagi masayarakat di Indonesia seringkali mengkritik para wanita-wanita kantoran, dengan alasan wanita kantoran akan menelantarkan anak, mengabaikan suami dan melalaikan urusan-urusan rumah. Tidak semuanya benar. Masih banyak kok ibu Rumah Tangga sekaligus ibu kantoran yang berhasil menghandle semuanya. Urusan kantor bisa dijalankan dengan baik tanpa mengorbankan kewajiban mereka sebagai seorang istri dan seorang ibu.

Para wanita dengan double job ini sudah pasti memiliki kelebihan dan harus siap menanggung resiko yang akan diterimanya, seperti harus mempunyai kekuatan ekstra, managemen waktu dengan baik, harus memiliki semangat dan daya juang, tidak mudah putus asa, sabar, penyayang serta memiliki kesadaran yang tinggi. Mereka sudah pasti harus mengatur pola hidup dengan baik, oleh karena itu hendaknya para ibu rumah tangga kantoran lebih teliti dan lebih memperhatikan kesehatan mereka. Para wanita ini haruslah pintar membagi waktu seefisien mungkin untuk semua hal. Waktu mengurusi anak, memandikan, memberi makan, menyekolahkan, menemani bermain, menemani jalan-jalan. Waktu untuk suami, menyediakan segala keperluannya. Waktu membersihkan rumah, waktu ke kantor, waktu menyelesaikan semua urusan kantor, waktu bertemu klien, waktu bekerja dan sebagainya. Mereka harus bisa membagi dan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Hendaknya waktu bekerja tidak mengganggu waktu untuk keluarga maupun sebaliknya. Atau demi pekerjaan anda mengorbankan waktu yang harus dihabiskan bersama keluarga anda. Pokoknya mereka dituntut mempunyai kekuatan ekstra dalam memanagemenkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya agar tidak melalaikan kewajiban mereka. Perlu diingat bahwa sesibuk dan setinggi apapun jabatannya dikantor, anda tetaplah seorang istri dan seorang ibu yang harus mengurusi semua urusan keluarga anda. Jadi, harus bangga dong yah, para wanita dengan double job seperti ini, rumah tangganya mantap, kantor juga mantap. 




Sunday 10 January 2016

Dan itu tahu

Biru itu laut aku tahu...
Putih itu pasir, dan aku pun tahu...
Hijau itu gunung dan aku pun tahu
Terkadang kita sudah tahu harusnya ini begini
dan itu begitu
Namun acap kali kita menyangkalnya

Sunday 3 January 2016

Sepi itu benci

Sepi...
Keadaan dimana selamanya pingin kabur,
Bagaimana tidak ini?
Dengan sepi bayangmu selalu hadir.
Karena itu acap kali mencari hingar bingar,
Untuk membunuh rasa yang selalu hadir.

Saturday 2 January 2016

Pesona Pesisiran Jazirah Leihitu Timur, Air Terjun "Wael Manahu" Ureng


* 19 Desember 2015

Ambon yang dikenal dengan julukan negeri para raja-raja adalah kota dengan kebanyakan desa yang terletak hampir disepanjang pesisiran pantai. Sehingga disepanjang perjalanan didalam kota ataupun keluar kota, kalian akan disuguhi banyak pantai yang terbentang bahkan sebagian dengan garis pantai yang panjang.

Kali ini saya akan membagikan sedikit pengalaman ketika mengunjungi salah satu desa dibagian Leihitu Timur (Bagian paling barat pulau Ambon) dan sudah pasti tempat terbaik menikmati terbenamnya matahari (Favorite saya). Desa yang jadi tujuan explore saya kali ini adalah desa Ureng. Desa yang berbatasan dengan Asilulu dibagian barat dan Negeri Lima bagian timurnya. Selain mempunyai pantai yang lumayan indah, juga mempunyai air terjun bernama "Wael Manahu" yang artinya air jatuh dengan ketinggian yang sangat tinggi, kurang lebih 30 meter boo... Bayangin gimana suasana disekitarnya dengan air setinggi itu dan dengan volume air yang banyak (timing nya harus pas. saran saya kalau kesana jangan pas kemarau panjang, karena debit airnya agak kurang, tapi tidak mengurangi indahnya sih).
Dari Ambon ke Ureng ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam - 2 jam  bisa dengan motor atau mobil ataupun angkot. Hanya saja angkot jurusan Ambon - Ureng hanya beroperasi 2 x pulang pergi (mengingat jarak dan medannya yang kurang bersahabat) :D jadi saran saya, sebaiknya menggunakan motor (sekalian menghemat waktu) atau mobil (untuk kenyamanan). Jika perjalanannya dimulai dari Bandara International Pattimura desa Laha, maka jarak yang ditempuh bisa sedikit lebih dekat, mungkin hanya sekitar 1 jam - 1,5 jam saja.

Desa Laha adalah desa terakhir batas kotamadya Ambon.
Dari Laha menuju Desa Ureng akan melewati beberapa Desa di kecamatan Leihitu Barat, diantaranya Desa Hatu, Desa Liliboy, Desa Alang, Desa Tapy, Desa Wakasihu, Desa Larike, Desa Asilulu dan kemudian Desa Ureng. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi dengan beberapa pantai yang sangat indah. Pesisiran jalanan Hatu dengan garis pantai yang lumayan panjang hanya saja berkerikil. Sebelum kami memasuki desa Liliboy, tepatnya dijalanan yang agak menurun dengan tikungan yang cukup tajam, kami menjumpai sebuah pemandangan yang cukup menakjubkan. Kebetulan kami berada di ketinggian, sehingga kami bisa melihat desa Liliboy dari atasnya. Sangat indah, dengan latar belakang langit biru, hijaunya gunung, biru kehijauan air laut dan putihnya pasir. Dari tempat kami ini juga anda akan melihat pemandangan berupa teluk kecil yang seakan-akan melindungi desa Liliboy. Kami berhenti sejenak untuk mengabadikan tentu saja :)
Desa Liliboy tampak dari atas jalanan yang menurun, seperti teluk kecil

View seperti ini tidak boleh dilewatkan
kami memarkirkan motor diseberang kiri ruas jalan. Sambil mengagumi keindahannya dan mengambil beberapa foto. Kami juga melewati beberapa pantai di desa Liliboy ini. Pantai dengan hamparan pasirnya yang bisa langsung dilihat didepan rumah-rumah warga, karena terletak dibibir-bibir pantai. Seperti yang saya jelaskan tadi, bahwa kebanyakan desa terletak disepanjang garis pantai.

Desa Alang dengan Tanjung Alangnya dan pantai yang tak kalah indah, garis pantainya juga luas. Sayangnya agak bebatuan. Desa yang memiliki tanjung Alang sebagai pintu masuk kapal-kapal dari daerah luar yang disebelah timurnya dari jauh terlihat tanjung Nusaniwe. Kalau dipikir-pikir, dua tanjung ini seperti gapura dengan tulisan "Selamat Datang Dikota Ambon Manise" hehehe :)


Kemudian desa Tapi, Desa larike, Desa Wakasihu dengan Batu Suangginya, Batu Layar yang sangat eksotik (jika timing nya pas, kalian bisa mendapatkan sunset diantara kedua batu yang menyerupai layar kapal) sayangnya kali ini, bukan tujuan utama mengejar sunset, tapi diupayakan saat balik kami bisa mendapatkan sunset disini. Medan jalannya agak sempit, banyak tanjakan, turunan yang terjal, beberapa belokangan yang cukup tajam, sebagian ruas jalan yang masih rusak, namun belakangan ini jalan akses kesana sudah mulai diperbaiki hanya saja anda tetap harus berhati-hati.

Batu Suanggi
Batu Suanggi dilihat dari kejauhan





Batu Layar, Sunset disini indah loh, kalau timingnya pas, kalian bisa dapet Matahari pas ditengahnya

Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, kami pun sampai di desa Ureng. Cukup melelahkan juga sih :D. Kami istirahat sejenak disalah satu rumah keluarganya teman kami yang asli disana. Saran saya ketika kesana hendaknya membawa makanan sendiri, cemilan dan air yang cukup. Karena tidak ada warung tempat beristirahat, kecuali jika kalian mempunyai kenalan disana.
Sebagian besar jalanan dipesisiran pantai

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Air terjun. Seperti air terjun pada umumnya, letak air terjun "Wael Manahu" inipun dibelakang perkampungan (istilahnya didalam hutan juga).  Jaraknya kurang lebih 2 Km ditempuh selama 20 - 30 menit. Medannya tidak terlalu sulit, cukuplah buat anak - anak muda yang punya kapasitas hanya bisa jalan-jalan dimedan yang mudah :D seperti kami ini hehehe. Medannya bebatuan, tapi jalanannya tidak ada tanjakan namun harus tetap berhati. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan beraneka ragam pepohonan khas Ambon, aliran air sungai, kicauan burung dan yang pasti segarnya udara hutan. Kami berpapasan dengan beberapa orang yang sudah balik dari air terjun. Wah ternyata lumayan banyak juga.

Medan jalan ke air terjun, bagusnya memakai sendal jepit atau gunung





Setelah kurang lebih setengah jam dikejauhan kami mendengar bunyi air yang jatuh dari ketinggian, kayaknya sebentar lagi sudah sampai (penasaran sih). Dan tadaaa sampailah kami didepan air terjunnya. Emang tinggi boo. Kalian bisa ngebayangin kan air terjun dengan ketinggian 30 meter? Sayangnya sekarang ini lagi musim kemarau yang lumayan panjang sehingga debit air yang jatuh juga tidak terlalu banyak. Tapi tetap keren loh! Menurut warga sini, air terjun "Wael Manahu" ini punya beberapa tingkat. Hanya saja kami tidak sempat melihatnya.

 
Sebelum mandi, kami memutuskan untuk istirahat dulu sebentar. Kebetulan kami telah mempersiapkan perbekalan kami, dan karena makan ditengah hutan dengan derunya suara air terjun, gemerisik aliran air sungai, ditambah kicauan burung dan suasana seger yang dihasilkan dari rindangnya pepohonan adalah menurut kami hal yang sangat mengasyikan sehingga kami memutuskan untuk makan saja disini :) Sambil sesekali mengambil gambar. Sebenarnya disekitar air terjun sudah banyak orang, sebagian mungkin warga dsini dan sebagian lagi orang - orang dari Ambon seperti kami. Agak kecewa juga sih. Karena yang kami inginkan sebenarnya lebih ke privacy seolah-olah air terjun ini milik kami hehehe, tapi karena kami kesini disaat weekend jadi otomatis pasti banyak orang, tak apalah.

Setelah habis makan, kamipun bergegas untuk mandi. Sudah tentu dong yah? Sejauh ini dan kamu tidak mandi, menikmati dinginnya air? oh you've gotta be kidding me! dan byuur...

Ini kelihatan dangkal tapi ternyata lumayan dalam
Mari mandi, mari berenang. Berhubung saya dan teman saya ada yang tidak mahir berenang, makanya kami hanya mandi diarea yang masih bisa dijangkau hahaha. Tidak berani ke tengah yang kayaknya sudah terlalu dalam, padahal sebenarnya kepingin loncat sih, hanya saja tak bernyali hehehe. Banyak juga yang loncat disini. Apalagi yang sempat naik ketingkatan yang diatasnya dan nyebur kebawah, Oh Tuhan nyali juga mereka.






 



Sebelum mandi Foto dulu lah :)


 


Sampai sini sudah harus mandi

Setelah puas mandi, berfoto - foto dan berhubung waktu sudah sore, kamipun bergegas pulang. Kami harus mengejar sunset didaerah batu layar, tapi kayaknya kami tidak sempat, selain itu cuacanya juga tak bersahabat. Kemudian kami melanjutkan perjalanan balik. Setidaknya kami puas menikmati perjalanan kali ini dan sudah tentu kami puas mengabadikannya. Saya harus berterima kasih kepada penemu alat pembantu seperti kamera ini :p mau itu kamera dari Handphone atau kamera Digital. Dengan alat cangih seperti ini bisa mengabadikan moment yang memang harus disimpan. Alat pembantu yang memorable banget ini memang sangat dibutuhkan untuk menyimpan semuanya yang tak cukup ditampung otak saja :p karena sadar dan tidak kita membutuhkan sesuatu pengingat moment masa lalu kita yang berupa visual bukan hanya bayangan berupa kenangan saja hehehe. Yakin deh, suatu saat ketika kamu melihat kembali hasil-hasil foto masa lalu kalian yang mungkin tidak sengaja kamu lupakan, akan menjadi anugerah tersendiri loh.

"Simpanlah kenangan berupa sebuah penggambaran walaupun tak hidup, karena akan menjadi pengingat disaat memori otak anda tak sengaja melupakannya, karena ketika merefresh walaupun tak bernyawa akan membangkitkan kenangan masalalu yang terasa bernyawa kembali"
Sampai jumpa....


NB!!!
Yang harus dipersiapakan:

1. Makanan (Cemilan ataupun makanan berat)
2. Minuman
3. Sebaiknya gunakan sendal jepit atau sendal gunung
4. Pakaian ganti (Kalau mau mandi)
5. Kamera dan peralatan Visual lainnya