Widhy's Guest Book

CBOX - www.cbox.ws - v4.3 -->

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz3wBmkLEPw

Monday 30 November 2015

Oh cinta betapa rumitnya kamu

Cinta itu apa? Apakah hanya perasaan suka dan sayang kepada seseorang? Perasaan ketika kamu merasa nyaman? Hanya itukah?
Segampang itu seseorang menyatakan cintanya dan jika pada akhirnya balik menyakitinya, lantas dimana rasa cinta itu? Apakah dalamnya perasaan bisa tergantikan? Bisa berubah kah? Jujur, sampai detik ini saya belum mengerti apa itu cinta? berapa lama cinta itu bertahan? Mengapa ada kesedihan kalau ada cinta? Mengapa harus ada pengkhiyanatan ketika awalnya dengan cinta? Mengapa ada sakit hati kalau itu cinta? Mengapa mengapa dan mengapa? Berarti cinta itu omong kosong dong?
Dan kemudian saya dihibur oleh kata-kata orang yang sok kuat, bahwa ternyata sebenarnya yang salah itu orangnya, bukan perasaannya, bukan cinta itu sendiri, karena cinta itu suci. Heehm Sekali lagi saya katakan bahwa kalimat itu omong kosong. Okey, saya menulis ini bukan karena saya merasa kecewa, merasa tersakiti, hanya saja pada awalnya saya terlalu terbuai dengan kata pujangga cinta yang mungkin terlalu mengelu-elukan arti cinta, begitu mendramatisir, begitu dalam cinta, sampai2 bahkan seakan saya tak menemukan cela dari cinta itu sendiri.
Ketika saya mendapati sebuah kisah cinta yang mungkin berakhir indah, saya menyimpulkan itu hanya keberuntungan mereka saja sih, dan iya memang campur tangan Tuhan. Tetapi, coba kalian disuatu kondisi ketika menemukan kisah cinta, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya, kisah cinta yang awalnya bahagia kemudian dinodai entah itu karena pengkhiyanatan, akhirnya muncul kesedihan dan sebagainya, terus dimana kekuatan cinta itu sendiri? Please deh, jangan beri alasan karena tergantung masing-masing orang, saya muak dengan alasan klise seperti itu. Begini yah, saya mencoba menjelaskan lebih mendetail dari awal, misalnya ada sepasang kekasih, otomatis pasti saling cinta kan? seiring berjalannya waktu entah beralasan kan apa kemudian ada pengkhiyanatan diantara keduanya, disini yang ingin saya tanyakan, pada saat itu lantas dimana kekuatan cinta memainkan perannya? Kenapa harys ada pengkhiyanatan yang akan menimbulkan kebencian padahal diawali rasa cinta yang sering diagung-agungkan itu? Mana rasa nyaman, rasa sayang, rasa rela berkorban itu? Bukankah dengan cinta tak menyakiti? melihat orang yang dicintai tersakiti, bukankah juga menyakiti hatinya sendiri?
Terkadang saya bingung, apakah cinta itu ada kelasnya? Hahahaha kelas cinta biasa saja, cinta setengah, cinta berat, cinta setengah mati, cinta setengah hidup dan seterusnya?

Saturday 28 November 2015

Aku dan embun

Pagi yang terbuat dari secercah cahaya
Pagi yang terbuat dr seengok asa
Yang walaupun tak digubris tetap saja menyapa
Yang walaupun tak diharap tetap saja ada

Seperti embun di dedaunan
muncul beserta hawa dingin
Tak peduli akan itu
Meskipun hanya berupa titik yang jenuh

Ku buka jendela kamarku
Jendela yang sama dengan kemarin
Kudapati embun itu
Diantara dedaunan hijau yang menguning
Hati ini bertanya, kapan embun ini tak lagi ada?
Tak lelahkan ada di tiap paginya?
Sedang menertawakankan hidupku yang ada?
Atau memang begini adanya embun ada?

Dan kemudian ku berfikir
Setitik embun pagi saja tetap hadir
Dipagi yang masih dingin menemani fajar
menunggu datangnya matahari berpijar

Bukankan setitik embun itu tak pernah lelah?
Pekat malam tlah berganti pagi cerah
Mimpi tlah berganti kenyataan yang harus dijalani
Walaupun pahit dan tersakiti

Embun itu sekali lagi seperti sedang menertawakan hidupku
Atau perasaanku saja merasa dipermainkan hidup itu

Apa yang kudapat dengan setitik embun pagi
Embun pagi penyejuk dedaunan
Pemberi harapan baru untuk yang tersakiti
Untuk hidupku teman

Hati harusnya egois

Mencintaimu apakah salah?
Apa yang salah dengan rasa sebesar ini?
Adakah yang mendengar tanya ini?
Adakah yang menjawabnya?

Ada satu ruang yang harus dibagi
Entah dengan rumus yang mana?
Tapi hingga detik ini tak ada hasil akhir berupa nol

Tangis kini reda
Airmata kini mengering
Namun hati tetap tersakiti
Dan tak sanggup melihatnya tersakiti
Ternyata masih tetap ada ruang kosong
Iya disini masih menanti terisi
Walaupun hanya sedikit tak apalah

Wahai jiwa yang lemah
Mengapa tetap seperti ini?
Harusnya egois saja dirimulah
Tak penting siapa kini

Cinta sebesar tak dihargai
dibodohikah kini dan nanti?
Entahlah...
Sejauh ini sudah tak tahu lagi mana yg suci
sampai kali ini manakah yang benar abadi?

Lelah dengan semua ini
Hanya saja bukan untuk berhenti sejenak
Satu sisi kini tlah berbalik, tersakiti
Hanya saja masih tak tahu mantra yang mumpuni

Tuhan...
saya sampai pada satu titik
dimana walaupun dihadapkannya dengaMU
Dan saya sudah tak tahu apa yang akan saya minta
Bukan karena sudah tak ada yang saya minta
Hanya karena sudah tak lagi yakin dengan apa yang akan saya minta
Bakal terkabulkah?
Atau hanya tetap dipermainkan takdir hidupkah?
Maaf Tuhan, saya mengeluh
Karena saya hanya takut berada dibatas, antara sudah tak percaya lagi harapan
Padahal saya mempunyai banyak harapan.

Bahagia..
Jauh terbang takkan menghampiri
Sudikah?

Ini hati dengan sejuta cinta
Ini akal dengan segudang pertanyaan cinta
Dan ini jiwa dengan
Ahh sudahlah
Kau tak akan mengerti

Dimana Sahabat

Ketika gundah merambat hati, menyesakkan jiwa, harusnya kamu disini
Tatkala kesal wajah, sedih rasa hendaknya ada kamu
Tapi ternyata dimana kamu?
Sahabat,
Pengen rengkuh
Ingin peluk
Mau kecup
Tapi, dimanakah kamu?
Sahabat,
Terbang bersama, harusnya
Jejak kaki bersama, bagusnya
Genggan tangan terpaut
Rasa dan asa

Waktu yang tepat menikmati secangkir teh dan kopi

Minuman teh dan kopi adalah dua diantara banyaknya minuman di dunia ini yang paling digemari orang, entah itu orang dewasa maupun anak muda, lelaki ataupun perempuan. Kedua minuman ini memang tak mengenal batas gender ataupun usia. Kalau mau dikatakan memang teh dan kopi adalah minuman favorite kebanyakan orang yang sudah tak bisa dipisahkan dengan segala aktifitas mereka, atau bahkan telah menjadi rutinitas mereka. 

Minum teh ataupun kopi untuk sebagian orang yang sudah menjadi rutinitas memang tak bisa dipisahkan dari hidup mereka. Entah dinikmati pada pagi, sore atau malam hari, sendirian atau bersama keluarga, rekan kerja, di rumah, kantor ataupun di cafe-cafe. Tak jarang dikota-kota besar anda akan menemukan tempat-tempat dijalanan atau yang biasa dikenal rumah kopi atau cafe bertebaran dimana-mana. Untuk orang yang mempunyai jiwa bisnis, dengan keadaan ini menjadi peluang terbesar mereka.

Kembali lagi ke teh dan kopi yang merupakan minuman sejuta umat kalau mau saya judulkan sih. seperti yang kita ketahui, kedua minuman ini mengandung Kafein yang sebenarnya tidak terlalu baik buat kesehatan kita jika dikonsumsi secara berlebihan dan pada waktu yang tidak tepat. Kebanyakan orang mengkonsumsi teh dan kopi pada pagi hari untuk sarapan. Tapi tahukah anda jika itu waktu yang tidak baik untuk mengkonsumsinya?

Menurut penelitian, hindari waktu-waktu dimana adanya peningkatan hormon kortisol karena akan mengakibatkan efek kecanduan terhadap kopi dan teh. Bila tubuh kecanduan senyawa kopi atau teh, maka tubuh akan membutuhkan asupan kopi untuk meningkatkan kebugaran. Selain itu, akan menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat. Efek selanjutnya, kesehatan tubuh akan mulai terganggu. Hormon kortisol, umumnya akan meningkat tajam pada pukul 8 - 9 pagi secara alami pasca bangun tidur, sehingga asupan kafein sama sekali belum dibutuhkan Adapun waktu peningkatan hormon kortisol yaitu pada pukul 08.00 - 09.00, pukul 13.00 - 14.00, dan pukul 17.30-18.30. Jadi sebaiknya mengkonsumsi teh dan kopi pada saat hormon kortisol dalam keadaan rendah. Hormon kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal sebagi respon terhadap stimulasi hormon ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis. Hormon kortisol memiliki pengaruh terhadap sistim metabolisme tubuh, beragam organ dan jaringan tubuh, sistem kardiovaskular, sistem saraf pusat, sistem renal dan sistem fetus. Intinya, hormon kortisol berhubungan erat dengan kinerja hari, metabolisme tubuh, jaringan otot, dan aliran darah keseluruh tubuh.  

Steven Miller, merupakan ilmuan ahli asal Uniformed Services University of the Health Sciences di Bethesda - Maryland mengungkapkan, bahwa waktu yang tepat untuk mengkonsumsi kopi atau teh adalah diatas jam 9 pagi. Karena dalam momen tersebut, kafein akan menjaga kestabilan hormon kortisol yang telah diproduksi oleh tubuh sejak bangun tidur. Dalam dunia kesehatan, mengkonsumsi kopi atau teh, diibaratkan dengan mengkonsumsi obat-obatan, dilakukan hanya dalam kondisi saat dibutuhkan saja.  Oleh sebab itu penempatan dan pemilihan waktu untuk mengkonsumsi kafeein sangat diperhatikan.

So, buat pecinta dan penikmat tdan kopi, konsumsilah kedua minuman tersebut pada waktu yang dianjurkan yah. Agar bukan hanya nikmatnya teh dan kopi yang didapat, tetapi juga kesehatan tubuh tetap terjaga.
Kalau saya sih lebih suka menikmati teh apalagi dengan cita rasa Melati, hmmmm bisa membuat otak dan pikiran jadi rileks. Tapi, saya sangat menyukai aroma kopi, apalagi kopi tumbuk, yang baru disangrai aromanya sangat nikmat.  

Okey, selamat menikmati secangkir Teh dan kopi ^_~




Friday 27 November 2015

Lelah

Kepada rasa yang akhir - akhir ini menghantui hampir seluruh hidup
Bolehkah sedikit tanya bahwa kapan akan menghilang?
Lelah yang bukan obat berupa berhenti sejenak,
Lelah yang bukan saat diam ditempat sebentar,
Lelah yang bukan masalah kamu harus berbalik kebelakng,
Lelah yang bukan tentang kamu menoleh ke kiri atau kekanan,
Lelah bukan hanya sekedar kamu seharusnya melihat kedepan.
Entah penggambaran apa yang tepat dengan kondisi rasa ini
Hanya saja, lelah ini benar mengundang mata, masuk ke hati, naik ke akal dan semuanya terpojok tentang rasa yang membuncah ke satu titik bernama jenuh.
Terasa sia - sia semua usaha, seberapa besar, seberapa lama, seberapa kuat.
Tidakkah sadar butuh pelampiasan mau benar ataupun tidak, tak masalah!
Ini akal penuh,
Ini hati sakit,
Dan tak terkecuali jiwa menderita.

Hhhhh
Terkadang memang hidup seperti ini kan?
Tak penting seberapa baiknya kamu,
Tak penting seberapa kuatnya kamu,
Tak penting seberap berkorbannya kamu,
Dan tak penting seberapa pentingnya kamu.
Adakah kata bahwa hidup ini egois?
Bolehkah aku egois?
Agar lelah terbayarkan walaupun itu memang egois.

sebentar cahaya yang harus redup
Tak menjamin kapan dia benar - benar meredup
Bahkan cahaya pun punya saat dimana harus meredup
Lelahkah itu?
Dan aku redup, lelah, jenuh
Cahaya itu terlihat begitu dekat
Namun toh tangan ini tercegat
Ruang berupa udarakah?
Berapa jarak untuk digapai?
Hendaknya tak seperti komet yg jarak edar untuk menampakkan diri berjuta2 tahun lamanya kan?
Tapi seakan lebih lama ditempat ini menunggu
Seakan begitu jauh untuk menggapai itu

Aku disini masih dengan itu
Lelah
Namun masih tak ada jawaban
Apa yang harus dibayar
Benar tak sederhana
Seperti katamu berhentilah sejenak
Tak seperti itu, melihat lagi kebelakang, menoleh ke kiri atau ke kanan dan jeda lah sejenak
Mengambil nafas mungkin untuk misteri depan
Bukanlah tentang itu,
Hanya seperti lelah ini harusnya berakhir
Dan harusnya tak ada
Harusnya tak usah hadir

Hari kemarin, hari ini dan hari esok
Dipermainkan seenaknya
Padahal sanggup mengontrol
Tapi entak tak bertenaga, enggan atau lemang lelah

Iya sungguh Tuhan
Aku Lelah
Lelah dengan segala kepura-puraan yang kapan berakhir???
Sekali lagi bukan tentang berhenti sejenak, bukan!!!
Karena berhenti sebenarnya sudah terlalu lama.
Benar Tuhan hanya satu "Aku Sudah Lelah"

Friday 13 November 2015

Cinta...

Rasa yang tak bisa dibantahkan oleh akal sehat,
Ketidakmungkinan yang mungkin,
kemustahilan yang tak mustahil sekalipun,
Pemutarbalikan yang seharusnya tak ada.

Dan aku disini,
dalam rasa yang kemungkinan mengelakan akal,
Atma seakan hendak berteriak bebas dan menepi
Tapi tak digubris terus  menerus walaupun sampai terjungkal.

Yah..
Jiwa ini
Rasa ini
Sakit ini
Ceria ini
Asa ini
Marah ini
dan tertawa ini
untuk satu cinta hakiki

Adakah tandingannya?
rasa tak ada duanya?





Kadang...

Terkadang rasa itu perlu dikatakan, bukan untuk menegaskan dan menjelaskan, tapi mungkin hanya sekedar mengingatkan bahwa kata itu tetap ada, bahwa ada orang yang dengannya menjadi berarti, bahwa dengannya apapun yang sudah diputuskan disyukuri dan bahwa dengannyalah semuanya menjadi kuat untuk mengenyahkan keraguan.

Rindu itu melupakan?

Dan terkadang antara rindu dan harus melupakan atau melupakan tapi rindu itu jaraknya hanya sedetik